Penyakit Hernia dapat saja terjadi pada siapapun. Penyakit ini dapat saja muncul tanpa disertai gejala. Namun biasanya gejala hernia yang muncul adalah munculnya tonjolan di sekitar perut dan pangkal paha.

Nah sebetulnya apa itu hernia? Yuk ikuti pembahasan dari Sehat Plus kali ini tentang penyebab, gejala, terapi pengobatan, dan cara mencegah hernia.

Apa Itu Hernia?

Penyakit hernia terjadi saat ada bagian dalam tubuh yang mendorong otot yang lemah dan jaringan sekitarnya. Penyakit ini biasanya terjadi antar dada dan pinggul, biasanya ditandai dengan adanya tonjolan di perut atau selangkangan.

Misalnya usus yang menonjol di dinding perut. Pada beberapa kasus penyakit ini muncul tanpa gejala sama sekali. Tonjolan tsb dapat hilang saat berbaring / tiduran. Tonjolan pun dapat muncul saat batuk atau saat mengejan / “ngeden”.

Walaupun kebanyakan hernia tidak mengancam jiwa, namun penyakit ini tidak dapat hilang dengan sendirinya dan memerlukan operasi untuk mencegah terjadinya komplikasi yang berbahaya.

Jenis-Jenis Penyakit Hernia

Berikut ini adalah beberapa jenis hernia yang umum terjadi, yaitu:

  1. Hernia Inguinalis – Sekitar 70% penderita hernia mengalami jenis hernia ini. Pada jenis penyakit hernia ini, usus akan mendorong dinding bagian perut bawah yang lemah, dan biasanya terjadi pada kanal inguinalis yang ada di pangkal paha. Pada pria, kanal ini akan berisi urat untuk mengangkat testis. Sementara pada wanita, kanal ini berisi ligamen yang membantu menahan rahim di tempatnya. Jenis hernia inguinalis lebih sering dialami oleh pria dibandingkan wanita.
  2. Hernia Femoral – Jenis penyakit hernia ini terjadi saat jaringan berlemak atau bagian usus besar mencuat di pangkal paha. Jenis hernia ini lebih sering dialami wanita dibandingkan pria. Jenis penyakit ini biasanya berkaitan dengan umur dan ketegangan di perut yang berulang.
  3. Hernia Hiatus – Jenis penyakit hernia ini terjadi bila bagian perut menonjol ke atas melalui diafragma lalu ke dada. Diafragma adalah lembaran otot pemisah bagian perut dan dada dan berfungsi dalam pernapasan. Jenis hernia ini umum terjadi pada orang di atas 50 tahun, namun bisa saja terjadi pada bayi karena ada cacat lahir. Jenis hernia ini dapat menyebabkan GERD (gastroesophageal reflux disease / penyakit asam lambung) yang ditandai dengan rasa begah dan panas di perut.
  4. Hernia Umbilikus – Jenis penyakit hernia ini lebih dikenal dengan pusar bodong karena ada bagian usus yang menonjol melalui dinding perut dekat dengan pusar. Jenis hernia ini dapat terjadi pada anak-anak dan bayi di bawah usia 6 bulan. Tonjolan tsb akan tampak terutama saat penderita sedang menangis. Jenis hernia umbilikus merupakan satu-satunya penyakit hernia yang dapat hilang dengan sendirinya terutama saat anak mencapai usia setahun. Namun bila hernia tsb tidak menghilang pada usia tsb, maka tetap diperlukan operasi untuk mengatasinya.

    penyakit hernia umbilikus
    Jenis Hernia Umbilikus
  5. Hernia Insisional – Jenis penyakit hernia ini dapat timbul pada seseorang yang telah melakukan operasi di bagian perut. Usus akan mendorong bekas sayatan yang masih lemah.

Itulah 5 jenis hernia yang umum terjadi. Sebetulnya masih ada jenis penyakit hernia lainnya seperti …

  • Hernia epigastrik – yaitu dimana jaringan berlemak mencuat antara bagian pusar dan bagian bawah tulang dada.
  • Hernia Spigelian – yaitu saat bagian usus besar mencuat di perut antara otot perut dibawah pusar.
  • Hernia Otot – yaitu saat bagian otot mencuat dari perut, dapat terjadi juga pada otot kaki karena cedera olah raga.

Penyebab Hernia

Penyakit hernia biasanya terjadi karena ada gabungan dari kelemahan otot dan ketegangan. Tergantung dari penyebab hernia, penyakit ini dapat berkembang dengan cepat atau selama jangka waktu yang panjang.

Berikut ini adalah beberapa penyebab kelemahan otot:

  • kegagalan dinding perut untuk menutup dengan benar saat berada di dalam rahim, yang merupakan cacat bawaan
  • usia
  • batuk kronis
  • karena cedera atau operasi

Berikut ini adalah beberapa penyebab ketegangan yang dapat menjadi penyebab hernia terutama saat ada bagian otot yang lemah, yaitu:

  • kehamilan, menimbulkan tekanan di bagian perut
  • konstipasi (susah buang air besar), menyebabkan ketegangan saat terjadi gerakan usus
  • mengangkat beban yang berat
  • terdapat cairan di perut / rongga perut
  • penambahan berat badan secara tiba-tiba
  • batuk atau bersin yang berkepanjangan

Faktor Risiko Penyakit Hernia

Selain penyebab hernia di atas, seseorang pun dapat saja mengalami hernia karena memiliki faktor risiko sbb:

  • riwayat penyakit hernia baik yang diderita Anda sendiri maupun keluarga
  • kelebihan berat badan / kegemukan
  • batuk kronis
  • sembelit kronis
  • merokok karena dapat memicu batuk kronis
  • Kondisi lainnya seperti sistik fibrosis (gangguan fungsi paru-paru yang dapat menyebabkan batuk kronis) walaupun tak secara langsung menyebabkan hernia.

Gejala Hernia

Ciri-ciri penyakit hernia yang paling umum adalah munculnya tonjolan atau benjolan di area yang terkena.

Dalam kasus jenis hernia inguinalis, tonjolan sebagai gejala hernia mungkin hanya muncul di kedua sisi tulang kemaluan / selangkangan. Tonjolan tsb mungkin dapat Anda rasakan melalui sentuhan saat berdiri.

gejala penyakit hernia inguinalis
Gejala Hernia Inguinalis (source: netdoctor.co.uk)

Pada kasus jenis hernia umbilikalis, tonjolan sebagai gejala hernia dapat Anda rasakan saat bayi Anda menangis.

Tanda-tanda hernia lainnya seperti:

  • Rasa nyeri dan tak nyaman di area yang terkena (biasanya nyeri perut bagian bawah) terutama saat membungkuk, batuk, ataupun mengangkat sesuatu.
  • Rasa lemah, tegang, atau berat di bagian perut.
  • Rasa terbakar dan nyeri di sekitar lokasi tonjolan.

Gejala hernia hiatus meliputi:

  • Terjadi “acid reflux” yaitu sensasi terbakar saat asam lambung naik ke kerongkongan.
  • Nyeri dada
  • Kesulitan menelan

Namun pada kebanyakan kasus, para penderita tidak mengalami gejala hernia sama sekali dan baru diketahui saat pemeriksaan kesehatan / medical check-up rutin.

Kapan Harus Ke Dokter?

Jika Anda mendapati gejala hernia seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri untuk memastikan Anda menderita hernia atau tidak.

Anda pun sebaiknya segera memeriksan diri dan mendapatkan pertolongan bila mendapati gejala hernia sbb:

  • Rasa nyeri parah tiba-tiba
  • Muntah-muntah
  • Susah buang air besar atau buang angin (kentut)
  • Tonjolan hernia mengeras dan tidak dapat didorong kedalam

Bagaimana Cara Mendiagnosa Penyakit Hernia?

Penyakit hernia inguinal atau insisional biasanya didiagnosa melalui pemeriksaan fisik. Dokter akan merasakan tonjolan di perut dan pangkal paha yang semakin terasa membesar saat Anda berdiri dan batuk.

Untuk memastikan penyakit hernia hiatus, dokter akan melakukan tes barium X-ray atau endoskopi sehingga dokter dapat melihat bagian dalam perut pasien.

Untuk melakukan tes barium X-ray, pasien akan diminta meminum cairan yang mengandung barium yaitu sebuat zat yang dapat memancarkan cahaya saat melakukan foto sinar X.

Sementara untuk endoskopi, semacam pipa yang telah tertempel kamera dimasukkan kedalam kerongkongan, esofagus, dan lambung.

Untuk mendiagnosa hernia umbilikus, dokter akan melakukan USG pada anak Anda.

Terapi Pengobatan Hernia

Tergantung dari ukuran dan tingkat keparahan gejala hernia yang terjadi, dokter akan memutuskan perlu tidaknya seseorang mendapatkan terapi pengobatan. Terapi pengobatan hernia dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi.

Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi hernia:

Perubahan Gaya Hidup

Berapa perubahan pola makan dapat mengobati gejala hernia hiatus, seperti hindari makan berat atau dalam jumlah besar, tidak berbaring atau membungkuk setelah makan, dan menjaga berat badan sehat. Selain itu untuk meringankan gejala hernia, Anda sebaiknya menghindari makanan pemicu asam lambung seperti makanan pedas dan makanan mengandung tomat. Berhenti merokok pun sangat dianjurkan untuk menghilangkan gejala hernia dan mencegah terjadinya gangguan kesehatan lainnya.

Jika dengan perubahan gaya hidup di atas tidak menghilangkan gejala hernia, maka kemungkinan diperlukan pembedahan untuk mengobati hernia tsb.

Jika perubahan-perubahan dalam diet tidak menghilangkan ketidaknyamanan Anda, Anda mungkin memerlukan pembedahan untuk memperbaiki hernia.

Menggunakan Obat Hernia

Beberapa obat yang dapat  menurunkan produksi asam lambung dapat meringankan gejala hernia, seperti antasida, bloker reseptor H-2, dan penghambat pompa proton seperti obat Lansoprazole.

Operasi Hernia

Jika hernia semakin membesar atau menyebabkan nyeri, maka dokter akan menyarankan operasi sebagai cara menyembuhkan hernia yang Anda alami.

Beberapa faktor harus dipertimbangkan saat memutuskan operasi penyembuhan hernia, yaitu:

  • Jenis hernia karena beberapa jenis penyakit hernia dapat memicu komplikasi dan kerusakan usus.
  • Isi dalam tonjolan hernia tsb – Jika isi hernia tsb merupakan bagian dari usus, otot, atau jaringan lainnya maka ada risiko terjadi komplikasi.
  • Gejala hernia – Operasi hernia sangat disarankan bila pasien mengalami gejala hernia yang parah atau memburuk atau bila penyakit tsb mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Kondisi kesehatan secara umum – Risiko operasi hernia akan meningkat bila kondisi kesehatan pasien kurang baik.

Meskipun kebanyakan hernia tidak akan membaik tanpa operasi, namun kebanyakan mereka juga tidak akan memburuk tanpa operasi. Jadi pertimbangkanlah keuntungan dan kerugiannya sebelum memutuskan operasi hernia.

Ada 2 jenis teknik operasi untuk menyembuhkan hernia, yaitu operasi terbuka dan operasi laparoskopi.

Teknik operasi hernia terbuka yang dilakukan biasanya dengan menutup lubang dinding perut dengan jala operasi dengan cara menjahitnya.

Operasi hernia juga dapat dilakukan menggunakan operasi laparoskopi yakni operasi dilakukan dengan bantuan kamera kecil sehingga hanya diperlukan sayatan kecil saja. Teknik operasi laparoskopi lebih dipilih untuk menyembuhkan hernia karena efek merusak ke jaringan sekitarnya lebih sedikit dibandingkan teknik operasi konvensional.

cara mengobati penyakit hernia dengan operasi
Teknik Operasi Hernia Laparoskopi (source: colorectalsurgeonssidney.com.au)

Selain itu dengan operasi hernia laparoskopi maka proses penyembuhan paska operasi pun hanya diperlukan waktu yang lebih singkat. Berbeda dengan operasi hernia biasa yang memerlukan waktu yang lebih lama untuk recovery paska operasi sehingga meningkatkan risiko terjadinya hernia kembali. Walaupun demikian, tidak semua hernia dapat menggunakan operasi laparoskopi ini, terutama bila tonjolan usus tsb telah masuk ke buah zakar.

Komplikasi Hernia

Jika hernia dibiarkan tanpa tindakan pengobatan, maka hernia dapat membesar dan menimbulkan rasa nyeri. Sebagian usus dapat terjebak di dinding perut sehingga dapat menghambat pergerakan usus, menyebabkan rasa nyeri parah, mual, dan sembelit. Hernia yang tidak diobati pun dapat menyebabkan terlalu banyaknya tekanan di jaringan sekitar sehingga memicu pembengkakan dan rasa nyeri di sekitar area hernia.

Jika bagian usus yang terjebak tsb tidak mendapatkan aliran darah yang cukup maka usus tsb akan terinfeksi dan mati. Bila sudah terjadi komplikasi hernia seperti ini, maka dapat mengancam jiwa dan diperlukan penanganan medis segera.

Cara Mencegah Hernia

Secara logika, berdasarkan jenis penyebab hernia, maka ada 2 cara mencegah hernia yaitu dengan mencegah kelemahan otot dan mencegah ketegangan.

Berikut ini beberapa tips pencegahan hernia yang dapat Anda lakukan, yaitu:

  • Tidak merokok
  • Segera obati batuk Anda untuk mencegah terjadinya batuk persisten
  • Jagalah berat badan yang sehat
  • Hindari mengejan saat buang air besar atau buang air kecil. Perbanyak makan buah dan sayuran yang kaya serat untuk melancarkan saluran pencernaan seperti pepaya dan buah lainnya.
  • Angkatlah barang dengan bantuan lutut bukan dengan punggung Anda
  • Hindari mengangkat barang yang terlalu berat

Kesimpulan

Walaupun penyakit hernia kadang tak disertai gejala namun penting sekali bagi Anda untuk tetap waspada akan munculnya tanda-tanda hernia awal. Penyakit hernia pada umumnya tidak dapat hilang sendiri sehingga diperlukan terapi pengobatan ataupun perubahan gaya hidup untuk meminimalkan gejala hernia dan menghindari komplikasi hernia yang mengancam jiwa.

Itulah informasi seputar penyakit hernia meliputi jenis hernia, gejala hernia, penyebab hernia, terapi pengobatan hernia, dan cara mencegah hernia. Semoga bermanfaat …

Sumber Referensi:
www.healthline.com/health/hernia ; www.nhs.uk/conditions/hernia/Pages/Introduction.aspx