Terapi dan pengobatan stroke perlu dilakukan segera dan termasuk darurat medis. Penanganan stroke tidak dapat dilakukan di rumah karena diperlukan diagnosis yang tepat mengenai jenis stroke yang terjadi. Kesalahan penanganan justru akan berakibat fatal.

Bila Anda benar-benar ingin menolong atau memberikan pertolongan pertama pada orang yang mengalami gejala stroke, cobalah membantunya dengan cara membawa orang tsb SeGeRa Ke RS terdekat. Yang nantinya tim dokter akan melakukan diagnosis untuk menentukan jenis terapi stroke yang tepat apakah diberikan obat medis stroke atau diperlukan tindakan pengobatan stroke lainnya.

terapi pengobatan stroke
terapi pengobatan stroke perlu dilakukan segera di RS (image: hcah.in)

Cara Diagnosis Penyakit Stroke

Untuk menentukan jenis pengobatan stroke yang tepat, tim dokter di RS akan melakukan pemeriksan jenis stroke yang dialami dan bagian otak mana yang terpengaruh oleh stroke tsb. Tim dokter juga perlu memastikan penyebab gejala yang muncul, apakah betul merupakan gejala stroke atau apakah gejala penyakit otak lainnya seperti tumor otak atau karena adanya reaksi dengan obat-obatan tertentu yang digunakan.

Beberapa pengujian berikut biasanya dilakukan untuk mendiagnosa stroke, yaitu:

Tes Fisik

Saat pasien masuk ke IGD maka dokter yang bertugas akan mengajukan pertanyaan mengenai:

  • gejala apa saja yang dialami, kapan mengalami gejala tsb dan apa yang dilakukan saat gejala tsb muncul. Dokter pun akan memeriksa apakah gejala tsb masih ada.
  • obat apa saja yang sedang digunakan?
  • apakah pasien mengalami cedera kepala?
  • apakah ada anggota keluarga yang memiliki penyakit jantung, pernah mengalami penyakit stroke ringan (TIA) atau menderita stroke?

Setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan tekanan darah dan memeriksa detak jantung di dada dan memeriksa apakah ada suara mendesing di urat nadi leher menggunakan stetoskop yang merupakan pertanda adanya aterosklerosis.

Dokter pun dapat menggunakan oftalmoskop untuk memeriksa tanda kristal kolesterol atau gumpalan di pembuluh darah belakang mata.

Tes Darah

Tes darah untuk diagnosa stroke dilakukan untuk mengetahui:

  • seberapa cepat penggumpalan darah terjadi?
  • apakah gula darah tinggi atau rendah?
  • apakah zat kimia darah yang kritikal berada dalam kadar normal?
  • Apakah ada infeksi?

Mengatur pembekuan darah, menjaga gula darah dan kimia darah lainnya merupakan bagian penanganan stroke yang penting.

CT Scan

CT (computerized tomography) scan menggunakan beberapa rangkaian sinar X untuk mendapatkan gambaran otak yang lebih detil. CT scan dapat menunjukkan adanya pendarahan, tumor, stroke, dan kondisi lainnya. Bila diperlukan, dokter akan melakukan CTA (computerized tomography angiography) dimana pewarna khusus disuntikkan ke pembuluh darah untuk melihat kondisi pembuluh darah di leher dan otak yang lebih detil lagi.

MRI

MRI (magnetic resonance imaging) menggunakan gelombang radio dan magnet untuk membuat gambaran otal yang lebih jelas. Dengan MRI ini dapat mendeteksi adanya kerusakan otak akibat stroke iskemik dan pendarahan otak. Dokter akan menyuntikkan pewarna tertentu ke dalam pembuluh darah untuk melihat kondisi ateri, vena, dan aliran darahnya.

Carotid Ultrasound

Pada pengujian ini, gelombang suara akan digunakan untuk membuat gambaran arteri karotid di leher. Tes ini dapat menunjukkan adanya plak (tumpukan lemak di dinding pembuluh darah) dan aliran darah di arteri karotid.

Cerebral Angiogram

Pada pengujian stroke ini, dokter akan memasukkan kateter (selang tipis dan fleksibel) melalui sayatan di selangkangan dan masuk ke arteri dan karotid. Agar dapat terlihat di bawah sinar X maka dokter pun kan menyuntikkan pewarna khusus. Tes ini akan memberikan gambaran arteri di otak dan leher.

Echocardiogram

Tes ini dilakukan dengan menggunakan gelombang suara untuk mendapatkan gambaran jantung. Dengan uji ini dapat ditemukan sumber gumpalan yang bergerak dari jantung ke otak dan menyebabkan stroke.

Transesophageal echocardiogram dapat juga dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas. Pada uji ini, dokter akan memasukkan selang fleksibel yang terikat dengan alat kecil (transducer) melalui tenggorokan lalu turun ke esofagus (yaitu bagian yang menghubungkan belakang mulut dengan lambung). Nah esofagus yang terletak di belakang jantung ini dimanfaatkan untuk mendapatkan gambaran jantung dan penyumbatan darah yang lebih jelas lagi.

Terapi dan Pengobatan Stroke

Pengobatan dan penanganan stroke akan sangat bergantung apakah pasien mengalami stroke iskemik (stroke karena ada penyumbatan arteri) atau stroke hemoragik (stroke karena pendarahan di otak).

Pengobatan Stroke Iskemik

Fokus pada terapi penanganan stroke iskemik adalah mengembalikan aliran darah ke otak.

Terapi Segera dengan Obat Medis Stroke

Pengobatan stroke dengan obat penghancur gumpalan darah harus dilakukan dalam waktu selambatnya 4,5 jam setelah gejala stroke muncul bila disuntikkan ke dalam vena. Tentu saja kunci keberhasilan terapi stroke adalah lebih cepat lebih baik. Penanganan yang cepat tak hanya meningkatkan kesempatan bertahan hidup namun juga menurunkan komplikasi akibat stroke.

Obat stroke resep dokter yang harus diberikan di RS biasanya berupa injeksi intravena tPA (tissue plasminogen activator).

Injeksi rekombinan tPA yang dikenal dengan alteplase juga dipertimbangkan sebagai standar pengobatan stroke iskemik. Injeksi ini biasanya dilakukan di vena lengan, idealnya disuntikkan dalam waktu 3 jam atau selambatnya 4,5 jam setelah gejala stroke muncul.

Obat medis stroke ini dapat mengembalikan aliran darah ke otak dengan cara menghancurkan gumpalan darah penyebab stroke. Risiko penggunaan obat ini adalah pendarahan pada otak, jadi sebaiknya dilakukan oleh ahlinya di bawah pengawasan dokter.

Terapi Stroke Darurat dengan Prosedur Endovaskular

Dokter pun dapat saja melakukan pengobatan stroke iskemik dengan tindakan langsung pada pembuluh darahnya. Tindakan penanganan stroke ini perlu dilakukan secepatnya tergantung pada kondisi gumpalan darah, yaitu:

Intra-arterial thrombolysis

Dokter memberikan pengobatan stroke melalui kateter yang dimasukkan melalui arteri di selangkangan untuk menuju otak dimana nantinya obat medis stroke tPA dapat masuk langsung ke area terjadinya stroke secara langsung.

Terapi stroke ini dilakukan bila pengobatan stroke iskemik menggunakan tPA secara intravena tidak memungkinkan waktunya misalnya sudah lebih dari 3-4,5 jam dari gejala stroke yang pertama. Hal ini dikarenakan, waktu pemberian obat stroke ini lebih panjang dibandingan tPA secara intravena namun masih terbatas juga.

Baca juga:   Gejala Gula Darah Tinggi dan Cara Mengatasi Hiperglikemia Pada Diabetes Yang Perlu Diketahui

Menghilangkan Sumbatan dengan “Stent”  

Bila terapi penanganan stroke iskemik dengan tPA tidak berhasil atau karena gumpalan tsb sangat besar dan tidak dapat larut dengan sempurna dengan pemberian tPA, dokter dapat menggunakan stent (kawat yang membentuk silinder / tabung). Dokter dapat menggunakan kateter untuk mengantarkan stent tsb ke pembuluh darah yang tersumbat lalu menangkapnya. Prosedur ini biasanya digunakan dengan kombinasi pemberian tPA secara intravena.

Para ahli sepakat, tergantung pada lokasi sumbatan dan faktor lainnya, terapi endovaskular merupakan tindakan pengobatan stroke iskemik yang paling efektif. Terapi stroke endovaskular juga dapat menurunkan tingkat disabilitas akibat stroke.

Video dari youtube ini dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai stent retriever untuk pengobatan stroke iskemik:

https://www.youtube.com/watch?v=K4SIHERRsCU

Pengobatan Stroke Iskemik Lainnya

Untuk menurunkan risiko terjadinya stroke berulang atau serangan stroke ringan (TIA), dokter biasanya menyarankan prosedur untuk membuka arteri yang mengalami penyempitan karena plak. Dokter juga dapat saja menyarankan prosedur tertentu untuk pencegahan stroke. Pilihan terapi pencegahan stroke ini tentunya tergantung kondisi pasien.

Carotid endarterectomy

Pada terapi pengobatan stroke ini, dokter bedah akan membuat sayatan di leher untuk membuka arteri karotid dan menghilangkan plak di dalamnya. Selanjutnya, dokter pun akan menjahit atau menambal sayatan ateri tsb  dengan sesuatu yang terbuat dari vena atau cangkokan dari bahan buatan. Walaupun prosedur ini dapat menurunkan risiko terjadinya stroke iskemik namun prosedur ini pun tetap memiliki risiko terutama pada orang yang memiliki penyakit jantung ataupun kondisi medis tertentu. Silahkan konsultasikan dengan dokter Anda.

Angioplasty dan Stent

Pada terapi pengobatan stroke ini, dokter bedah akan mengakses arteri karotid melalui arteri di selangkangan. Cara ini lebih aman dibandingkan carotid endarterectomy. Pada prosedur ini, balon akan digelembungkan untuk membuka pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Setelah itu sebuah stent (kawat yang berbentuk tabung) dimasukkan untuk membantu agar arteri tetap terbuka.

Pengobatan Stroke Hemoragik

Terapi stroke hemoragik difokuskan untuk mengontrol pendarahan dan menurunkan tekanan darah di otak. Tindakan operasi pembedahan mungkin diperlukan untuk menurunkan risiko terjadinya stroke di kemudian hari.

Tindakan Darurat

Jika pasien menggunakan warfarin atau anti pembekuan darah, dokter akan memberikan obat atau transfusi darah untuk meminimalisir obat pengencer darah tsb. Pasien juga dapat diberikan obat penurun tekanan di otak, penurun tekanan darah, dan mencegah kejang-kejang.

Setelah pendarahan otak berhenti, biasanya pasien akan mendapatkan perawatan medis.

Jika area pendarahan luas, dokter dapat melakukan operasi untuk menghilangkan darah di otak dan menurunkan tekanan otak.

Operasi untuk memperbaiki pembuluh darah

Tindakan operasi ini biasanya disarankan setelah stroke atau jika terjadi aneurisme atau arteriovenous malformation (AVM) yaitu pembentukan arteri yang tidak normal) atau ketidaknormalan pembuluh darah lainnya yang disebabkan oleh stroke hemoragik.

Surgical clipping

Dokter bedah akan meletakkan klem kecil di tempat terjadinya aneurisme untuk menghentikan aliran darah. Klem in dapat mencegah pecahnya aneurisme atau mencegah pendarahan kembali.

Coiling (embolisasi endovaskular)

Dokter bedah akan memasukkan kateter melalui arteri di selangkangan lalu masuk ke otak dengan bantuan sinar X. Gulungan (coil) akan masuk ke aneurisme dan menyumbat aliran darah ke area aneurisme dan menyebabkan gumpalan darah.

Operasi Pengangkatan AVM

Dokter bedah dapat menghilangkan AVM yang ada di otak untuk menghilangkan risiko pecah dan menurunkan risiko terjadikan stroke hemoragik. Namun, operasi pengobatan stroke hemoragik ini tidak dapat dilakukan bila pengangkatan AVM ini menurunkan fungsi otak terlalu banyak atau kondisi AVM yang terlalu besar atau terletak di otak yang terlalu dalam.

Stereotactic radiosurgery

Operasi ini menggunakan radiasi untuk memperbaiki AVM.

Terapi Pemulihan Stroke

Setelah tindakan pengobatan stroke darurat, penangan stroke kemudian difokuskan untuk membantu pemulihan dan mengembalikan kemandirian pasien. Akibat stroke tergantung pada area otak yang terpengaruh dan berapa banyak jaringan otak yang rusak.

Jika stroke terjadi di area otak sebelah kanan maka bagian tubuh sebelah kiri akan terpengaruh. Begitu pula sebaliknya, bila stroke terjadi di otak sebelah kiri maka bagian tubuh sebelah kanan yang akan terpengaruh. Akibat stroke pada otak sebelah kiri dapat menyebabkan gangguan berbicara.

Selain itu, akibat stroke lainnya adalah menyebabkan gangguan pada pernapasan, menelan, keseimbangan, dan penglihatan.

Tergantung pada usia, kondisi kesehatan dan tingkatan keparahan disabilitasnya, dokter biasanya akan menyarankan terapi pemulihan stroke dengan mempertimbangankan gaya hidup, ketertarikan, prioritas, dan keberadaan anggota keluarga atau yang merawatnya.

Terapi pemulihan stroke dapat dimulai dari saat sebelum pasien pulang meninggalkan rumah sakit lalu dapat diteruskan di unit pemulihan baik di rumah sakit yang sama, atau rumah sakit lainnya, ataupun di rumah tergantung pada pilihan pasien dan walinya.

Perlu diketahui bahwa stroke merupakan kejadian yang dapat mengubah hidup, dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan selain kondisi fisik juga. Pasien dapat merasakan frustasi, depresi, apati, perubahan mood. Oleh karena itu penting sekali keberadaan orang terdekat disamping pasien stroke.

Menjaga kepercayaan diri dan tetap berhubungan dengan orang lain adalah bagian penting pada pemulihan stroke.

Berikut ini adalah beberapa tips pemulihan stroke yang dapat membantu pasien dan perawatnya, yaitu:

  • Jangan terlalu keras. Terima kenyataan bahwa pemulihan fisik dan emosional memang berat dan memerlukan waktu yang lama. Cobalah rayakan bila mendapatkan kemajuan dan jangan lupa beristirahat.
  • Cobalah keluar rumah walaupun sulit. Bila sulit berjalan, cobalah gunakan kursi roda.
  • Bergabung dengan grup pemulihan. Bertemu dengan orang lain sedang dalam pemulihan juga dapat berbagi pengalaman, bertukar pikiran, dan menjalin pertemanan.
  • Biarkan teman dan keluarga tahu apa yang dibutuhkan. Orang sekitar pasien mungkin ingin membantu tetapi tidak tahu caranya. Beritahukan pada mereka bila Anda perlu bantuan misalanya menemani Anda makan atau bicara, menemani ke kegiatan keagamaan, dsb.
  • Anda tak sendiri. Di Indonesia sendiri ada lebih dari 150 ribu kasus stroke per tahun.
  • Cobalah terus berkomunikasi. Gangguan berbicara menjadi salah satu akibat stroke yang membuat frustasi. Cobalah gunakan sedikit kata dan bantu dengan gestur tubuh atau gunakan intonasi saat berbicara. Atau gunakan alat bantu seperti kartu yang berisi gambar ataupun kata yang umum.
terapi pemulihan stroke memang sulit dan memerlukan waktu lama
terapi pemulihan stroke memang sulit dan memerlukan waktu lama (image: sgptr.com)

Nah itulah informasi seputar cara mendiagnosis stroke, pengobatan stroke, terapi pencegahan stroke, dan terapi pemulihan stroke. Informasi di atas diulas hanya untuk memberikan wawasan saja. Ingat bila Anda atau orang sekitar Anda mengalami gejala stroke, segera ke RS untuk mendapatkan penanganan. Ingat kunci keberhasilan pengobatan stroke adalah kecepatan penanganan itu sendiri. Semoga bermanfaat …

Sumber Referensi:
Strokes: Diagnosis and Treatment, diakses tgl. 14.08.2018 – www.mayoclinic.org/diseases-conditions/stroke/diagnosis-treatment/drc-20350119