Buah kenitu kaya akan antioksidan, vitamin C, dan serat, yang semuanya bermanfaat bagi kesehatan.

Gejala kurang darah dapat bervariasi tergantung dari penyebab kurang darang itu sendiri. Ciri-ciri kurang darah yang umum terjadi adalah lemah, letih, dan lesu. Walaupun biasanya dampak anemia ini tidak mengancam jiwa dan dapat disembuhkan dengan sendirinya melalui memperbanyak makanan kaya vitamin dan zat besi seperti sayur dan buah untuk kurang darah, namun dalam kasus tertentu diperlukan juga suplemen makanan termasuk obat anemia untuk penyembuhannya.

Gejala Kurang Darah dan Ciri-Ciri Anemia

Berikut ini adalah ciri-ciri kurang darah yang dapat terjadi, yaitu:

  • Lelah
  • Lemas
  • Kulit pucat atau kekuningan
  • Detak jantung tak beraturan
  • Sesak nafas
  • Pusing atau merasa “kleyengan”
  • Nyeri dada
  • Kaki dan tangan terasa dingin
  • Sakit kepala
  • Kuku rapuh

Gejala awal anemia dapat saja tak terasa namun gejala kurang darah tsb dapat memburuk seiring dengan tingkat keparahan penyakit anemia itu sendiri.

Gejala kurang darah
Gejala Kurang Darah Yang Paling Umum adalah Kelelahan (image: foxnews.com)

Kapan Perlu Ke Dokter?

Jika Anda merasakan gejala kurang darah di atas seperti lelah tanpa alasan yang jelas (bukan karena aktivitas fisik) maka sebaiknya konsultasikanlah ke dokter mengenai ciri-ciri kurang darah tsb. Jenis penyakit anemia yang umum diderita adalah anemia karena kekurangan zat besi dan anemia karena kekurangan vitamin B12.

Perlu Anda ketahui, selain merupakan gejala kurang darah / anemia, penyebab kelelahan sendiri dapat bermacam-macam. Jadi janganlah berasumsi bila Anda merasa lemas, letih, lesu (3L) adalah karena Anda memiliki penyakit anemia.

Penyebab Kurang Darah

Pada prinsipnya ada 3 penyebab anemia, yaitu:

  • Tubuh tidak dapat membuat sel darah merah yang cukup
  • Pendarahan sehingga seseorang mengalami kehilangan sel darah merah lebih cepat dibandingkan penggantiannya
  • Tubuh menghancurkan sel darah merah

Berdasarkan jenis penyakit anemia, penyebab kurang darah meliputi kekurangan zat besi, kekurangan vitamin, karena penyakit kronis, dll.

Bahaya Penyakit Anemia

Gejala kurang darah yang dibiarkan begitu saja tanpa penanganan dapat menyebabkan banyak gangguan kesehatan. Berikut ini adalah beberapa dampak anemia, yaitu:

  • Kelelahan yang parah. Saat Anda mengalami anemia yang cukup parah maka Anda akan mengalami gejala kurang darah seperti merasa sangat lelah sehingga tak dapat menyelesaikan pekerjaan / aktivitas sehari-hari.
  • Komplikasi kehamilan. Dampak anemia pada ibu hamil dengan penyakit anemia karena kekurangan vitamin asam folat adalah komplikasi kehamilan seperti kelahiran prematur.
  • Gangguan jantung. Bahaya penyakit anemia lainnya adalah dapat memicu aritmia (detak jantung tak beraturan). Alasannya pada penderita anemia maka jantung harus memompa lebih banyak darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Hal ini akan memicu terjadinya pembengkakan jantung atau gagal jantung.
  • Pada beberapa jenis anemia yang diwariskan seperti anemia sel sabit dapat memiliki dampak yang serius dan mengancam jiwa. Kehilangan banyak darah secara cepat dapat menyebabkan anemia akut dan parah. Dampak anemia ini sangatlah fatal.

Cara Mendiagnosa Penyakit Anemia

Dalam melakukan diagnosa, dokter akan menanyakan gejala kurang darah yang dialami, rekam medik Anda dan keluarga, melakukan tes fisik, dan melakukan pengujian sbb:

  • Hitung darah total yaitu dengan menghitung jumlah sel darah merah pada sampel darah Anda. Untuk kasus anemia, dokter akan tertarik akan data hematokrit (kadar sel darah merah dalam sampel darah) dan hemoglobin. Nilai hematrokit orang dewasa normal biasanya berkisar antara 40-52% pada pria dan 35-47% pada wanita. Sementara nilai hemoglobin orang dewasa normal adalah 14-18 g/dl untuk pria dan 12-16 g/dl untuk wanita.
  • Pengujian untuk menentukan ukuran dan bentuk sel darah merah. Apakah ada ukuran, bentuk, warna sel darah merah yang tidak biasa?
  • Pengujian tambahan diperlukan untuk memastikan penyebab kurang darah seperti anemia karena kekurangan zat besi dapat disebabkan oleh pendarahan di lambung, adanya polip usus, kanker usus, tumor atau gangguan ginjal. Pengujian sumsum tulang juga kadang diperlukan dalam diagnosa anemia.

Pencegahan Anemia

Bila Anda tak ingin mengalami gejala kurang darah maka lebih baik Anda mencegahnya. Berikut ini adalah beberapa tips pencegahan anemia, meliputi:

Baca juga:   10 Gejala Penyakit Yang Sering Timbul Saat Puasa dan Cara Mengatasinya

Konsumi Makanan Kaya Vitamin

Kebanyakan jenis anemia memang tidak dapat dicegah. Namun untungnya jenis anemia yang paling umum didertia seperti anemia karena kekurangan zat vesi dan vitamin dapat dicegah loh! Pencegahan anemia tsb meliputi konsumsi makanan untuk anemia teramasuk sayuran dan buah untuk anemia.

Berikut ini jenis makanan yang baik untuk pencegahan ataupun dikonsumsi oleh penderita anemia berdasarkan jenis nutrisinya, yaitu:

  • Makanan kaya zat besi seperti daging sapi dan daging hewan lainnya, kacang-kacangan, sereal, sayuran berdaun hijau, dan buah kering.
  • Makanan kaya folat dapat ditemukan di buah-buahan dan jus buah, sayuran berdaun hijau, kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, roti, sereal, pasta, dan nasi.
  • Makanan kaya vitamin B12 diantaranya adalah daging, produk susu, produk kacang kedelai.
  • Makanan kaya vitamin C diantaranya jeruk, paprika, brokoli, tomat, melon, dan stroberi. Vitamin C diperlukan untuk membantu penyerapan zat besi.

Sayur, buah, dan makanan untuk anemia di atas dapat dijadikan sebagai obat alami anemia.

Konsumsi Multivitamin, Bila Diperlukan …

Jika Anda merasa tak cukup mendapatkan asupan vitamin ataupun zat besi dari makanan, silahkan konsultasikan ke dokter apakah konsumsi multivitamin merupakan pilihan yang tepat.

Konseling untuk Pencegahan Anemia

Bila ada sejarah dalam keluarga Anda mengenai penyakit anemia yang diturunkan seperti anemia sel sabit atau talasemia, konsultasikan ke dokter mengenai risiko dan bagaimana cara menurunkan risiko tsb terhadap anak Anda.

Mencegah Malaria

Anemia dapat juga merupakan komplikasi dari malaria. Bila Anda hendak berpergian ke daerah wabah malaria sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter mengenai obat pencegah malaria. Jangan lupa juga gunakan losion anti nyamuk dan menggunakan kelambu saat tidur.

Cara Mengobati Anemia

Cara mengatasi gejala kurang darah dapat berupa terapi pengobatan anemia akan sangat tergantung pada penyebab kurang darah itu sendiri. Berikut informasi obat kurang darah berdasarkan penyebabnya:

  • Obat kurang darah yang disebabkan oleh kekurangan zat besi berupa suplemen zat besi dan merubah pola makan. Jika yang menyebabkan kekurangan zat besi tsb adalah pendarahan selain menstruasi maka perlu dilakukan penghentian pendarahan dan bila diperlukan dilakukan operasi.
  • Obat anemia karena kekurangan vitamin seperti asam folat dan vitamin B12 meliputi konsumsi suplemen dan meningkatkan asupan nutrisi yang kaya vitamin. Jika yang menyebabkan anemia tsb adalah gangguan fungsi saluran pencernaan dalam penyerapan vitamin B12 dari makanan, maka diperlukan suntikan vitamin B12. Tergantung dari kondisi pasien, suntikan tsb dapat diberikan setiap hari atau sebulan sekali.
  • Tidak ada obat kurang darah khusus untuk mengobati anemia karena penyakit kronis. Dokter biasanya akan fokus terhadap pengobatan penyakit penyebab kurang darah tsb. Namun bila gejala kurang darah tsb semakin parah maka biasanya diberikan transfusi darah atau injeksi eritropoietin sintetik (yaitu hormon yang biasanya diproduksi ginjal, yang membantu produksi sel darah merah dan mengatasi kelelahan).
  • Cara mengobati anemia aplastik meliputi transfusi darah untuk meningkatkan jumlah sel darah merah. Dapat juga diperlukan pencangkokan sumsum tulang jika penyebabnya adalah kerusakan sumsum tulang sehingga tak mampu memproduksi sel darah merah yang sehat.
  • Cara mengobati anemia karena penyakit sumsum tulang berupa pemberian obat, kemoterapi, atau pencangkokan sumsum tulang.
  • Cara mengobati anemia hemolitik yaitu dengan menghindari obat penyebab anemia, mengatasi infeksi, pemberian obat yang dapat menekan sistem imun (yang menyerang sel darah merah). Tergantung pada tingkat keparahan penyakit anemia, penyembuhannya dapat berupa transfusi darah atau plasmaferesis (yaitu prosedur filtrasi darah). Pada beberapa kasus, pengangkatan limpa dapat membantu.
  • Cara mengobati anemia sel sabit meliputi pemberian oksigen, obat penghilang sakit, obat penghilang nyeri dan pencegah komplikasi baik secara oral maupun injeksi. Dokter dapat pula menyarankan transfusi darah, suplemen asam folat dan antibiotik sebagai obat kurang darah. Transplantasi sumsum tulang juga merupakan obat kurang darah yang efektif untuk jenis anemia ini. Obat kanker yang bernama hidroksiurea juga digunakan sebagai obat anemia sel sabit.
  • Cara mengobati talasemia adalah dengan transfusi darah, suplemen asam folat, pemberian obat, dan pengangkatan limpa (splenektomi), atau pencangkokan sumsum tulang belakang.

Itulah beberapa informasi seputar gejala kurang darah, pencegahan anemia, dan cara mengobati anemia yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat ..

Sumber Referensi:
www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anemia/manage/ptc-20183235; www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anemia/diagnosis-treatment/treatment/txc-20183275; www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anemia/diagnosis-treatment/diagnosis/dxc-20183269; www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anemia/symptoms-causes/dxc-20183157